Selasa, 13 September 2016

Penyebab Hilangnya Semangat Bekerja

1. Gaji

Setiap perusahaan memiliki standard dalam pemberian upah. Standard itu biasanya sesuai dengan prestasi karyawannya. Bila Kamu merasa kenaikan upah Kamu dibawah standard perusahaan, mungkin Kamu perlu mengevaluasi kemampuan dan prestasi Kamu sampai kini. Agar lebih meyakini, bicarakan hal semacam ini segera dengan atasan dan bagian personalia di perusahaan Kamu.

2. Promosi

Sebelumnya mengambil keputusan pindah ke perusahaan lain dengan emosi, minta atasan Kamu untuk mengevaluasi kemampuan Kamu dengan obyektif. Cari info apa keunggulan dan kekurangan Kamu. Coba menahan diri untuk membanding-bandingkan diri Kamu dengan rekanan kerja itu, dan fokuslah untuk meningkatkan diri dengan memaksimalkan keunggulan dan menangani kekurangan Kamu.

3. Beban Pekerjaan Bertambah

Pertama-tama, singkirkan dahulu prasangka itu. Mungkin saja, perusahaan memang belum temukan orang yang tepat untuk posisi itu. Bila merasa kewalahan dengan beban kerja yang Kamu pikul, bicarakan hal semacam ini baik-baik dengan atasan atau bagian personalia Kamu. Uraikan dengan terinci tentang job description yang Kamu pikul sebagai assistant manager dan manager sesaat. Berikan penjelasan tentang pencapaian-pencapaian yang telah Kamu dapatkan selama mengemban ke-2 jabatan itu.

4. Micromanagement

Setiap orang memang memiliki ciri-ciri yang tidak sama. Tidak ada kelirunya bekerja ekstra keras untuk mengerti ciri-ciri atasan, nilai-nilai yang ia anut, dan hal apa sebagai perhatian intinya. Bukanlah untuk mencari muka, namun untuk tingkatkan efektivitas dan produktivitas kerja Kamu.

5. Rekanan Kerja Tidak Kooperatif

Dalam persoalan ini, jadilah pihak yang berlaku lebih dewasa dan bertanggungjawab. Ajak rekanan kerja Kamu bicara empat mata. Tanyakan apa ada masalah yang ia hadapi dalam pekerjaannya. Ingatkan kembali tentang maksud tim Kamu, dan tanggung jawab dari semasing orang yang ikut serta di dalamnya. Minta ia untuk berikan anjuran untuk kebaikan tim, agar ia merasa jadi bagian dari tim.

Coba mendorong rekanan kerja Kamu untuk bertindak semakin besar dengan memberikannya tanggung jawab lebih dalam sebuah pekerjaan. Dengan hal tersebut, ia pun dituntut untuk lebih bertanggungjawab. Mungkin, ketika ia menghindar dari tugasnya, sampai kini Kamu atau rekanan kerja yang lain akan dengan cara automatis menggantikan tanggung jawabnya. Walau itu dapat membuat lancar pekerjaan, rekan Kamu akan tidak belajar arti dari tanggung jawab. Ketika ia gagal menanggung tanggung jawab yang semakin besar, sanksi perusahaan terhadapnya pun semakin lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar